Selasa, 27 Maret 2012

Selamat Kepada Prof. Dr. Pratikno yang Terpilih menjadi Rektor UGM


YOGYAKARTA – Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., akhirnya terpilih menjadi Rektor UGM periode 2012-2017. Dalam proses putaran akhir pemilihan di Majelis Wali Amanat, Pratikno berhasil unggul dengan suara mayoritas. Dari 32 suara yang diperebutkan, Pratikno mendapatkan 26 suara, disusul oleh Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M. (5 suara) dan Prof. Dr. Techn. Danang Parikesit, M.Sc. (1 suara).

Setelah dinyatakan menang, Pratikno diminta memberikan orasi oleh puluhan mahasiswa di halaman Balairung. Pratikno mengaku senang karena mendapatkan kepercayaan dari MWA yang telah memilihnya menjadi Rektor. “Terima kasih kepada rekan mahasiswa yang telah mendukung dan mengawal proses pilrek ini dengan baik,” kata Pratikno kepada mahasiswa, Kamis (22/3).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini berjanji untuk mengawal proses demokratisasi dan menjadikan UGM menjadi rujukan bagi kemajuan bangsa. “UGM harus menjadi rujukan bagi kemajuan bangsa. Di sinilah tempat merujuk segala bidang ilmu,” katanya.
Pratikno berjanji akan menggandeng civitas akademika dalam menentukan sebuah kebijakan dan menyelesaikan permasalahan secara bersama. Karena menurutnya seorang Rektor harus dapat mengedepankan semangat kolektivitas. “Seorang Rektor tidak ada artinya jika tidak bersinergi,” imbuhnya.
Dirjen Dikti, Djoko Santoso, yang mewakili Mendikbud dalam acara proses pemilihan Rektor UGM ini menyampaikan ucapan selamat seraya menitipkan pesan untuk rektor yang terpilih agar menjalankan amanah dengan baik dan mampu menjaga nama besar UGM. “Universitas Gadjah Mada ini universitas sangat khusus untuk Indonesia, mempunyai arti tersendiri dalam sejarah kepemimpinan untuk Indonesia dari dulu dan sekarang,” katanya.
Selain itu, Menteri secara khusus memberikan apresiasi kepada anggota Senat Akademik dan Majelis Guru Besar yang telah ikut mengantarkan proses pemilihan sehingga sukses dan berhasil. “Tahapan akhir dijalankan dengan baik dan semoga membawa kemaslahatan besar bagi UGM,” katanya.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sultan berharap Pratikno dapat melaksanakan dan menerima amanah dari MWA dalam menumbuhkan identitas UGM bagi masa depan.
Terbiasa Mandiri
Pratikno dilahirkan di sebuah kampung terpencil di Desa Donogede, Tambak, Bojonegoro, Jawa Timur, tahun 1962. Tepatnya 40 kilometer dari kota Bojonegoro, desa yang dikelilingi hutan jati dan pertanian tembakau ini baru dialiri listrik pada tahun 1994. Karena tidak ada satu pun gedung sekolah, bersama dengan 13 temannya, Pratikno harus bersekolah dengan menumpang di rumah seorang kepala desa. “Masih ingat, saya sekolah SD itu tidak pakai sepatu. Dari 13 orang teman ini, hanya saya satu-satunya yang melanjutkan SMP,” kenangnya.
Lokasi SMP yang berjarak 20 kilometer dari kampungnya, tidak lantas meluluhkan keinginan Pratikno untuk melanjutkan sekolah. Ia pun rela harus kost. “Di usia SMP, saya terbiasa mandiri, masak sendiri. Tiap pagi bangun menghidupkan api di anglo untuk masak nasi, tapi untuk sayur dan lauknya saya beli di warung, seperti sayur asem dan lodeh,” kata Pratikno yang masih ingat harga satu mangkok sayur kala itu seharga Rp 25.
Setelah lulus SMP, Pratikno pindah ke SMA Kota Bojonegoro dan lulus pada 1980. Kemudian, ia melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Isipol UGM karena bercita-cita ingin menjadi sekda. Namun, nasib berkata lain. Ia justru diterima menjadi dosen di almamaternya dan melanjutkan pendidikan master serta doktor di Inggris. “Jadi, saya pulang master dari Inggris, kampung saya belum ada listrik. Itulah yang membuat saya sedih kalau pulang,” tuturnya.
Tahun 2005, Pratikno mendirikan LSM Ademos (Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial) untuk mengobati kerinduannya terhadap kampung halaman. “Sebagai klangenan saya di kampung. Saya memfasilitasi sinau bareng. Minimal, saya tidak terlalu malu saat keluar rumah di kampung,” katanya.
Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan diperoleh Pratikno dari Fisipol UGM (1985), master di bidang administrasi pembangunan dari Uiversitas of Birmingham, Inggris (1991), dan Ph.D. dari Flinders University, Australia (1997). Moderator debat capres tahun 2009 ini belum lama diangkat Presiden RI sebagai tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu. Ia juga diangkat oleh Gubernur DIY untuk menjadi anggota panitia Rencana Aksi Nasional HAM untuk Provinsi DIY. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
sumber: www.ugm.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar